氷菓 by 米澤穂信
My rating: 4 of 5 stars
Saya mulai membaca light novel ini sekitar lima bulan lalu, dan baru selesai hari ini? Ternyata saya memang tipe yang kadang merasa malas walau membaca buku sekalipun. Tapi untunglah, hari ini volume 1 dari serial Hyouka ini berhasil saya selesaikan hingga tak bersisa. Di sini saya hanya akan membuat perbandingan dengan versi lain dari karya ini yaitu dengan TV Series-nya, yang oleh kalangan pecinta kartun Jepang disebut sebagai anime.
Layaknya sebuah novel-novel laris yang diangkat menjadi sebuah film, cerita dalam novel ini mengalami beberapa pengubahan. Beberapa hal tersebut akan saya tunjukkan di sini yang sekiranya terlihat mencolok dan membedakan versi novel dengan versi -nya.
Februari 24, 2013
Januari 20, 2013
Burung Camar
Pada pertengahan bulan Agustus
di musim panas,
ketika gemawan menebarkan tirai
abunya di langit,
aku
menapaki jalan pelabuhan, setengah berlari
ditemani
bergulung perkamen yang berayun resah di lenganku
Sambil tergesa, aku menuju sebuah
pondok berlambang Cacudeus
dua
ular yang mencuat kepalanya,
menantang
setiap pengunjung dengan mata merah rubinya yang menyala
Namun Penguasa tak mengizinkanku
tiba tepat waktu
karena
begitu hidungku mencium bau familiar ruh senyawa
ratusan
tombak hujan menghantam tanah berombak
membuatku
cepat-cepat bertepi ke bangunan terdekat
Ah sial, gerutuku dalam hati
mengapa
selalu seperti ini?
saat
pencapaian pengetahuanku mendekati realita
selalu
ada karang batu di tengah-tengah usaha
alhasil
penantian panjanglah yang kuambil, berharap pelangi segera datang
Desember 01, 2012
The ABC Murders [Review]
Pembunuhan ABC - The ABC Murders by Agatha Christie
My rating: 5 of 5 stars
Ketika pertama aku membaca bagian pertama ari buku ini, aku merasa diriku tak mampu memahami sedikitpun apa yang menjadi ide jenius sang penulis, Agatha Christie. Awalnya memang aku merasa susah - mungkin saat itu keadaan rumah lagi kurang bersahabat, sehingga sampai-sampai aku mengatakan pada diriku sendiri untuk menghentikan membaca The ABC Muders. Benar saja, buku tersebut terbengkalai beberapa minggu. Sempat terpikir dalam benakku untuk melanjutkannya, tapi karena ada satu hal yang harus kukerjakan - mengenai self-challenge - aku harus merelakan bukuku termakan debu di rak meja belajarku.
Yah, hal diatas mungkin hanya sebagai racauanku saja atas kejadian sebelum aku menyelesaikan karya masterpiece ini. Toh pada akhirnya, aku bisa mengerti betapa kerennya sang penulis mengisahkan bagian per bagian adegan Mr. Hercule Poirot dalam mengungkapkan misteri pembunuhan yang disebut ABC itu. Sulit memang, dan sekarang aku masih menduga-duga bagaimana Agatha Christie memulai dan mengakhiri novelnya dengan indah, misterius, dan jenius. Sepertinya aku terlalu melebih-lebihkan, tapi begitulah aku, antusias terhadap hal-hal misteri dan sebagainya. baiklah, aku langsung saja pada bagian inti ceritanya. Semoga tidak terlalu mengecewakan.
My rating: 5 of 5 stars
Ketika pertama aku membaca bagian pertama ari buku ini, aku merasa diriku tak mampu memahami sedikitpun apa yang menjadi ide jenius sang penulis, Agatha Christie. Awalnya memang aku merasa susah - mungkin saat itu keadaan rumah lagi kurang bersahabat, sehingga sampai-sampai aku mengatakan pada diriku sendiri untuk menghentikan membaca The ABC Muders. Benar saja, buku tersebut terbengkalai beberapa minggu. Sempat terpikir dalam benakku untuk melanjutkannya, tapi karena ada satu hal yang harus kukerjakan - mengenai self-challenge - aku harus merelakan bukuku termakan debu di rak meja belajarku.
Yah, hal diatas mungkin hanya sebagai racauanku saja atas kejadian sebelum aku menyelesaikan karya masterpiece ini. Toh pada akhirnya, aku bisa mengerti betapa kerennya sang penulis mengisahkan bagian per bagian adegan Mr. Hercule Poirot dalam mengungkapkan misteri pembunuhan yang disebut ABC itu. Sulit memang, dan sekarang aku masih menduga-duga bagaimana Agatha Christie memulai dan mengakhiri novelnya dengan indah, misterius, dan jenius. Sepertinya aku terlalu melebih-lebihkan, tapi begitulah aku, antusias terhadap hal-hal misteri dan sebagainya. baiklah, aku langsung saja pada bagian inti ceritanya. Semoga tidak terlalu mengecewakan.
November 30, 2012
Racauan
Halo,
selamat datang dalam mimpi burukmu!
Bagaimana
menurutmu mengenai ruangan ini? Bagus, kan? Kuharap kau menyukainya, sebab
tempat ini akan jadi perhentian terakhir hidupmu di dunia ini. Ehem, aku tidak
main-main soal kata-kataku tadi. Benar, perhentian terakhir! Eits, jangan takut
seperti itu. Aku hanya mau menolongmu keluar dari raga fanamu itu. Aku mampu
melakukannya, melepas rohmu dari sukmamu, membuatmu tidak lagi merasa sakit,
sakit yang diderita manusia di bumi nestapa ini.
Hei
hei, kau ingin bicara sesuatu? Pasti terpal yang membebatmu itu yang menyulitkanmu
mengeja setiap kata dari mulut. Hmm, sini, biar aku lepaskan untukmu. Eh,
sebentar ... nah, sudah lepas sekarang.
“Mau
apa kau denganku?”
Oktober 20, 2012
The Confession behind ZEN
Hmm, mulai dari mana ini?
Yah, begitulah awal mulanya. Jadi kisah ZEN yang sebenernya bukanlah sekelompok lima sekawan yang berkumpul dan mencari barang magis untuk menyembuhkan dunia dai kehancuran, tapi empat sekawan yang masuk dalam satu Guild dan memulai pekerjaan sebagai pekerja bayaran, mirip dengan Fairy Tail.
Bahkan saya sempat membuat salinan list mengenai karakter-karakter yang terlibat dalam proyek ZEN lama ini. Hingga sekarang saya menyimpannya sebagai bukti bahwa saya telah GAGAL menjadi penulis dengan ide original!! T_T
Sebagai tambahan, saya akan poskan gambar peta dunia ZEN lama yang saya gambar sendiri dengan semaunya. Saya hanya bisa menggambar petanya tapi karakternya tidak soalnya saya lemah dalam hal gambar-menggambar. Inilah peta dunia ZEN lama..
Untuk ceritanya sendiri, sebenarnya saya sudah merencanakannya hingga Arc kelima dimana empat Guild terbesar (termasuk Guild keempat tokoh utama) bergabung untuk menghancurkan kegelapan yang dibawa oleh Demon dan Dark Guilds. Namun sayang, Arc pertama saja saya sudah ogah-ogahan melanjutkannya apalagi sampai Arc kelima! Benar-benar penulis menyedihkan! T_T
Tapi bila ada waktu, saya akan poskan mengenai keempat tokoh utama itu. Jika bisa, saya usahakan ntuk memberikan gambar tokohnya meskipun saya tidak bisa menggambar. Dan, khususnya untuk beberapa pihak yang tidak mengetahui hal ini dan mejadi bagian dalam cerita ZEN baru, saya sampaikan pengakuan ini agar kalian tahu embrio sebenarnya dibalik ZEN.
Well, begitulah!
Baiklah dari sini saja. Apa aku harus ngucapin salam dulu?
Hmm, benar-benar merepotkan! =_="
Dalam sesi kali ini, saya akan memberikan pengakuan sedikit mengenai proyek saya yang tak-tahu-ujung-tanduknya. Hal ini saya pos agar pihak-pihak yang terlibat mengetahui rahasia dibalik kisah yang tak tahu juntrungannya ini, mau diselesaikan tahun ini atau tahun depan. Nah, bagi anda semua yang penasaran, saya akan mulai dengan kisah singkat perjalanan cerita novel (entah proyek keberapa) saya yang satu ini.
Awalnya hanya sebuah ikut-ikutan karena lagi demam anime tahun kemarin yang berjudul Fairy Tail, bahkan sampai donwload sekian episode hingga akhir Edolas Arc, namun putus sampai di situ karena sudah tak suka dengan cerita yang berbelit-belit (tapi akhir-akhir ini aktif download lagi yang kelanjutannya, yaitu Tenrou Island Arc). Benar-benar telat banget sebab ceritanya udah sampai di Grand Magic Games Arc. Tapi kujadwalkan supaya bisa mengikuti alur ceritanya. ^o^
Nah, di awal nonton, karena tertarik dengan setting plus plotting-nya, aku jadi dapat inspirasi untuk bikin kisah berbau Guild sendiri, tapi dengan sedikit diplencengke alias diplesetkan supaya tak ada yang menyadari kalau inspirasi dibalik cerita yang akan kubuat ini adalah anime tersebut. Setelah berkutat dengan pikiran sendiri mengatur chara, setting place+time, plot, Style dan segala macem tetek bengek kepenulisan fiksi, alhasil aku melahirkan *beranak po aku? :p* proyek baru dengan judul ZEN!!
Jegerr! >_<
Kemudian mulailah aku menulisnya. Dengan semangat membara, hasrat menggebu-gebu, nafsu tertinggi *sastra boss! Problem? XD*, aku menyelesaikan BAB PERTAMA dari novel karanganku itu. Meski agak amburadul karena keinginan untuk segera menyelesaikan cerita itu, aku merasa bangga akan hasil karyaku itu. Lalu dengan harapan melangit, aku poskan cerita itu di halaman hijau. Tapi aku beranggapan kalau kisahku itu tidak ada yang tahu inspirasinya, dan inilah kebegoanku yang selama ini terpelihara indah di pikiran. >,<
Hari berikutnya, pas aku buka halaman hijau itu, ada yang membiri komen seperti ini :
"Hmm, Fairy Tail.... Itu kesan pertama..."
Sigh, aku langsung malu duluan. Kupikir takkan ada yang menyadarinya, eh ternyata~~
Di sinilah letak KEBEGOANku yang tadi sudah kujelaskan di atas~~ T_T
Yah, begitulah awal mulanya. Jadi kisah ZEN yang sebenernya bukanlah sekelompok lima sekawan yang berkumpul dan mencari barang magis untuk menyembuhkan dunia dai kehancuran, tapi empat sekawan yang masuk dalam satu Guild dan memulai pekerjaan sebagai pekerja bayaran, mirip dengan Fairy Tail.
Bahkan saya sempat membuat salinan list mengenai karakter-karakter yang terlibat dalam proyek ZEN lama ini. Hingga sekarang saya menyimpannya sebagai bukti bahwa saya telah GAGAL menjadi penulis dengan ide original!! T_T
Sebagai tambahan, saya akan poskan gambar peta dunia ZEN lama yang saya gambar sendiri dengan semaunya. Saya hanya bisa menggambar petanya tapi karakternya tidak soalnya saya lemah dalam hal gambar-menggambar. Inilah peta dunia ZEN lama..
Dunia awal mula ZEN lama tergambar seperti di atas. Cukup simpel memang soalnya saya paling susah membuat peta yang sedemikian rumit seperti peta dunia atau peta-peta pada kisah-kisah dalam buku.
Untuk ceritanya sendiri, sebenarnya saya sudah merencanakannya hingga Arc kelima dimana empat Guild terbesar (termasuk Guild keempat tokoh utama) bergabung untuk menghancurkan kegelapan yang dibawa oleh Demon dan Dark Guilds. Namun sayang, Arc pertama saja saya sudah ogah-ogahan melanjutkannya apalagi sampai Arc kelima! Benar-benar penulis menyedihkan! T_T
Tapi bila ada waktu, saya akan poskan mengenai keempat tokoh utama itu. Jika bisa, saya usahakan ntuk memberikan gambar tokohnya meskipun saya tidak bisa menggambar. Dan, khususnya untuk beberapa pihak yang tidak mengetahui hal ini dan mejadi bagian dalam cerita ZEN baru, saya sampaikan pengakuan ini agar kalian tahu embrio sebenarnya dibalik ZEN.
Well, begitulah!
Langganan:
Postingan (Atom)