Juli 21, 2012

[Cermin] - Cermin



            Aku bergidik setiap kali melihat diriku dalam cermin.
            Aku sulit mengerti diriku sendiri. Begitu memandang helaian ujung rambut yang tergerai buruk hingga mungilnya jari kaki yang memutih membeku dalam potret maya tersebut, aku seakan lupa akan esensi hidupku.
            Siapa kau? Mengapa kau hidup? Apa tujuanmu di bumi ini?
            Kau ada, untuk membunuhku.
            Siapa itu?
        Oh, aku takut berada di ruangan gelap. Terlebih menatap langsung cermin oval di hadapanku ini. Mengancam dan menggoda. Entah mengapa aku benci mengamati diriku, refleksi noda yang mencemari ladang kedamaian. Sejujurnya, aku tidak ingin menjalani kehidupan seperti ini. dan sekarang, aku dihadapkan pada kenyataan yang merenggut raga dan kebebasanku.
            Kau ada, untuk membunuhku.
            Hentikan!
            Siapapun itu, hentikan!
          Kau tidak tahu bagaimana rasanya menjadi manusia berdosa. Ini lebih membebani dari permasalahan-permasalahan di dunia. Aku terkutuk, terkutuk oleh tangan-tangan setan neraka, terkutuk oleh nafsu bejat duniawi, terkutuk karena kau!
            Kau ada, untuk membunuhku.
            Enyahlah dari bayang-bayangku!
            Kau ada, untuk membunuhku.
            Sekuat apapun upayamu, kau tetaplah kau, dan aku tetaplah aku.
            A-apa maksudmu?
            Kau bukan jiwa titipan Sang Mahakuasa. Kau ada, bukan karena kehendak Sang Pemberkat, tapi kau ada oleh pencapaian tertinggi dosa dan derita.
            Di-dia, mengapa dia muncul lagi?
           Aku sudah mengempaskanmu dalam jurang kelam di alam baka, tapi mengapa kau masih saja muncul sebagai citra diriku? Aku tak mau jadi kau, tubuh ini milikku! Aku tak akan membiarkan kau merebutnya dariku! 
       Kau bukanlah makhluk hidup. Jiwamu dikendalikan oleh maut. Tidak sepantasnya boneka sepertimu mengacaukan siklus kehidupan dari Sang Pencipta. Kau telah menjatuhkanku dalam jurang kesesatan, sekarang biarkan aku membawamu ke tempat asalmu, ke dalam neraka. Kau membunuh dirimu sendiri. Berikan tubuh itu!
            Ta-tangannya..., m-me-mme-menembus—
            PYAAR!
          “PERGI—PERGI DARIKU!! AKU TAK MAU MENJADI KAU, AKU INGIN TETAP SEPERTI INI—AKU TAK INGIN JADI SEPERTIMU YANG TERTINDAS DAN TAK BERDAYA!! AKU AKAN BALAS DENDAM, BALAS DENDAM!! JADI TINGGALKAN AKU, JANGAN GANGGU AKU!!”
___________________________________

 Nama               : Erik Ady P.
Alamat              : Mojosongo, Surakarta
Pekerjaan         : Mahasiswa
No. Hp             : 085647527234

Cerpen ini sedang diikutkan dalam lomba.

1 komentar: