Juli 29, 2012

Hailstorm [Review]


Hailstorm (Vandaria Saga)Hailstorm by Fachrul R.U.N.

My rating: 4 of 5 stars


Fachrul R.U.N!

Satu nama itu terlintas saat aku sedang mencari bacaan baru di toko buku Gramedia. Saat itu memang sengaja memburu kisah yang diciptakan oleh penulis lokal khususnya fantasi. Begitu melihat nama tersebut, dan sebuah tanda tulisan Vandaria Saga, aku langsung bisa menebak bahwa sang penulis asli Indonesia ditambah lagi karena aku pernah membaca karyanya pada antologi Fantasy Fiesta 2011, nama penulis Fachrul R.U.N. dengan cerpen berjudul "Selamanya Bersamamu" (kalo tidak salah). Akhirnya kuputuskan untuk membeli buku ini.

Sebagai pengagum karya fantasi, aku merasa antusias dengan keberadaan Vandaria saga (ini pertama kali aku mengenal dan mempelajari dunia fantasi tersebut) yang merupakan hikayat ciptaan tuan Ami Raditya (sengaja menyebut gelar "tuan"), dan penulis sendiri telah menghiasi negeri Vandaria dengan ceritanya yang begitu memikat.

Oke, tak perlu berlama-lama, aku akan mengejawantahkan apa yang kupelajari dari kisah sang Pengendali Badai.


Cerita bermula dari seorang wanita bernama Lavinia dari Arlend, negeri di daerah teritorial Blackmoon. Ia seorang prajurit pilihan Hailstorm, keluarga besar yang berupaya memperbesar kekuasannya untuk melawan sang Raja Tunggal. Namun ia menghilang setelah menyelesaikan tugasnya pada insiden di harestus sepuluh tahun lalu yang membuat jiwanya terganggu. Kejadian buruk menimpanya akibat ulah bejat seorang pria yang membuatnya melahirkan seorang anak (haram?) bernama Silvius. Dalam depresinya yang lama, ia dibantu oleh adiknya, Clement, untuk menyembuhkannya dari trauma masa lalu.

Beberapa tahun kemudian, ketika luka batinnya perlahan terobati oleh cinta anak dan adiknya, utusan dari Hailstorm memaksanya kembali untuk melakukan sebuah tugas berbahaya. Ia terpaksa menerimanya sebab hal ini menyangkut keselamatan Silvius dan Clement. Mau tidak mau ia menerima misi tersebut. Bersama Beberapa anggota lain dari kalangan berbeda : Merryweather anggota Belati Hitam, Tsujikaze pendekar dari Rhovell, Amir Al-Tatum dari Isfaris, Eldric dan Fleta, serta beberapa tahanan sehat yang mampu bertarung, Ia dikirim ke negeri kematian, Reigner, dipimpin oleh kakak beradik Hailstorm, Iridio dan Santorius, dan ksatria yang selamat dari ekspedisi Reigner sebelum misi ini, Vansen. Mereka memulai perjalanan setelah melewati gerbang Grand Ark yang dibuka seorang frameless bernama Orbis.

Tujuan ekspedisi berbahaya itu adalah untuk mencari kekuatan memalui bantuan Deimos penguasa alam kematian. Arius Hailstorm, pemimpin keluarga hailstorm, percaya bahwa jika ekspedisi ini berhasil maka kekuatan Hailstorm akan bertambah.

Setelah tiba di reigner, mereka disambut oleh Sang Penguasa Alam sendiri, Amurdad. Ia mengetahui mereka sebab ia telah menunggu kedatangan para rombongan seperti yang dijanjikan kelompok pada ekspedisi pertama yang salah satu anggotanya adalah Vansen. Mereka di bawa ke kuil Amurdad. Di sana, mereka bernegosisasi dengan Amurdad mengenai jalinan kerjasama antara Hailstorm dengan dewa kematian sendiri. Amurdad memberikan tawaran langsung, jika rombongan bisa melewati satu ujian yang diberikannya, maka mereka bisa mendapatkan kekuatan atas Amurdad. tapi tentu saja tantangan itu tak semudah apa yang dipikirkan, mengingat tempat mereka berpijak sekarang merupakan akhir dari jiwa-jiwa tersesat dan terkutuk. Begitu mendiskusikannya peada anggota lain, Iridio menyetujui tawaran itu.

Perjalanan pun dimulai. Mereka melangkah menyusuri negeri Reigner untuk mencapai kuil Amurdad lain dimana Amurdad menunggu mereka. Dengan bantuan sang pemandu, Reedra atau dengan nama barunya Cangkang, mereka menyusuri setiap jengkal keganjilan dan keanehan Reigner. Di tengah perjalanan, mereka diganggu oleh seorang demios yang semasa hidupnya adalah frameless bernama Aurelio. Ia adalah musuh Lavinia sewaktu insiden Harestus yang membuatnya mendapat tekanan batin. Mengetahui bahwa musuh besarnya ini menjadi pengganggu perjalanannya, ia kembali dihadapkan pada masa lalu. ia benci mengingatnya, dan itu mengakibatkan mentalnya terganggu. Pertarungan tak seimbang antara adu fisik melawan jurus ilusi.

Mereka terus mendapat gangguan yang sama dalam setiap perjalanan, tidak hanya dari Aurelio, tapi juga dari pihak Deimos-Deimos yang ingin memakan mereka serta kondisi alam yang begitu busuk karena bertebarannya mayat-mayat Deimos di berbagai tempat. Hal ini semakin melemahkan tim.

Beberapa anggota tewas dalam ekspedisi, termasuk sang pemimpin Iridio beserta Santorius adiknya, yang seharusnya dilindungi hingga akhir ujian. Namun serangan dari sang Deimos frameless dan godaan para Deimos membuat rombongan semakin kewalahan. Hingga akhirnya yang mampu bertahan hanya Lavinia, Merryweather serta Tsujikaze. Namun pendekar dari Rhovell itupun tumbang saat melawan Aurelio tepat di luar kuil Amurdad, menyisakan Lavinia dan Merryweather yang berjuang sampai titik darah penghabisan.

Di akhir cerita, Lavinia dibantu Merryweather berusaha membunuh sang frameless dan berjuang menyelesaikan ujian dan mendapat berkah dari sang Tuan Deimos.

Hmm, kmungkin informasi di atas masih kurang lengkap, tapi begitulah kira-kira inti ceritanya.

Aku salut akan narasi yang tercipta saat membaca paragraf demi paragraf. Menurutku enak dibaca dan pas. Sang penulis sepertinya tahu cara membuat keterangan panjang lebar dengan menghindari pemakaian kata berulang dan kata hyper sehingga tidak membuat bosan membacanya. Ada beberapa bagian yang semestinya bisa dipersingkat namun tetap dibiarkan tertulis. Ini sangat mengganggu.

Untuk alurnya, aku beri penilaian menengah ke atas. Kisah perjalanan mungkin terlihat biasa-biasa saja sebab kebanyakan cerita fiksi berkisar tentang petualangan dari negeri ke negeri lain. Tapi pejalanan yang ditawarkan di sini adalah perjalanan menuju neraka, sebuah petualangan baru yang sangat menarik. Walau ada beberapa kisah yang menceritakan hal serupa, keunggulan dari Hailstorm ini ada pada persepsi penulis tentang dunia neraka yang ia bangun sendiri sesuai dengan apay ang tercntum dalam hikayat Vandaria. Tak hanya arwah, tapi juga monster-monster yang tercipta dari Ceruk Siksa.

Penulisan karakter, menurutku, hampir mirip pencitraan karakter pada anime-anime pada umumnya. Ya, kuakui ketangguhan Lavinia, keramahtamahan Merryweather, tindakan Iridio, serta peran-peran beberapa tokoh lain sangat menyentuh. Meski memiliki ego sendiri-sendiri, mereka akhirnya bisa bersatu setelah mengetahu bahwa mereka sepenanggungan di masa lalu. Kelemahan yang menyatukan, pesan itu yang kutangkap.

(view spoiler)[Dan yang membuatku heran adalah, sang penulis mampu merajut kisah unik dalam sudut pandang orang ketiga. Padahal aku sendiri kadang sulit menuliskan curahan pikiran tiap kali menjadi pengamat dalam cerita. Sejujurnya, aku iri! >_<  (hide spoiler)]

Penjelasan yang tersembunyi itu adalah masalah pribadi. Terserah mau membacanya atau tidak. :p

Sebagai penutup, saya memberikan apresiasi penuh dan tepuk tangan pada Fachrul R.U.N. yang berhasil menorehkan kisah menarik yang mewarnai dunia Vandaria. Sukses selalu untuk anda!

You're so awesome! ^^



View all my reviews

0 komentar:

Posting Komentar