Maret 29, 2012

Pintu Terlarang [Review]

Pintu TerlarangPintu Terlarang by Sekar Ayu Asmara

My rating: 5 of 5 stars


Hmm, misteri, penuh intrik, dan benar-benar gila!



Kalau boleh lebay, aku hanya ingin bilang, "Ih, sumpah ya! Ini cerita bikin geregetan! X(" Si penulis, Sekar Ayu Asmara, sepertinya berhasil membuat para pembaca kian tergoda untuk melahap kisahnya lagi dan lagi, bahkan tak jemu dibaca terus-menerus.



Sebenarnya novel ini direkomendasikan oleh seorang teman, cewek pula. Ia mengatakan bahwa novel ini bikin dia kecewa. Ia juga menambahkan kalau si penulis telah "meruntuhkan" pandangannya terhadap novel ini. Apa masalahnya? Mengapa temanku ini berkata demikian?




Karena terjerumus rasa ingin tahu, akhirnya aku baca buku ini!



Dan beginilah kisahnya :



Seorang seniman bernama Gambir memiliki seorang istri setia bernama Talitha. Mereka hidup bersama sebagai pasangan mesra pada umumnya. Sang istri membantu sang suami dalam menyukseskan setiap karya seni yang dibuat, dengan beberapa saran bahkan bantuan finansial. Hal ini membuat Talitha, sang istri, merasa berkuasa. Setiap kali Gambir menyombongkan diri, Talitha akan mengancamnya dengan mengatakan bahwa ia tidak akan membantunya. Hal itu langsung menciutkan diri Gambir, dan selayaknya hewan, ia menurut saja akan ultimatum istrinya.



Sang seniman memiliki dua seorang sahabat, seorang ibu dan dua orang adik. Sang ibu membencinya lantaran ia memilih pekerjaan menjadi seniman. Sang ibu trauma sebab suaminya dulu juga seorang seniman, namun gagal dalam kariernya. Karena itu, sebisa mungkin ia mencegah anak sulungnya itu berprofesi seperti almarhum suaminya. Namun Gambir bersikeras dengan pendiriannya, dan itu membuat hubungannya dengan sang ibu kian memburuk.



Masih ada yang sayang dengannya, yaitu sang istri tercinta. Seiring berjalannya hari, kehidupan mereka berjalan cukup baik, meski ada "main-main" dalam hubungan mereka, terutama dilakukan oleh Talitha, tentu tanpa diketahui Gambir. Hingga pada akhir cerita, semuanya terungkap dan juga misteri "Pintu Terlarang" yang disebut-sebut dapat menghancurkan Gambir.



Selain itu, ada cerita dari seorang jurnalis bernama Ranti yang terobsesi dengan berita kekersan rumah tangga maupun kekerasan terhadap anak. Ia juga memiliki lika-liku kehidupan bersama Dion, sang fotografer partnernya, yang nantinya berujung pada akhir yang mencengangan.



Lalu tokoh lain lagi, seorang anak kecil yang hidupnya menderita karena mendapta siksaan setiap hari dari kedua orang tuanya. Ia begitu kasihan, bahkan aku terbawa emosi saat membaca kisahnya ini.



Kalian berpikir kalau novel ini terdiri atas tiga pencerita, kan? kalian benar, memang begitulah isi novel ini. Tapi ketiganya saling terkat, walau di awalnya saling terpisah. Dan yang membuatku kagum adalah di akhir cerita, ketiganya bergabung membentuk ending yang begitu mencengangkan, mendebarkan, serta mengecewakan. Ya benar, mengecewakan! Tapi bukan mengecewakan yang negatif, tetapi lebih kepada kekaguman berlebih.



Sudut pandang yang digunakan adalah tiga, dua menggunakan PoV-1, satunya PoV-3. Ketiganya membentu ksatu kesatuan cerita yang apik dikemas dalam bahasa yang terkesan dewasa namun mudah dipahami. Novel ini khusus dewasa, atau remaja umur 18 tahun ke atas. Ingat, jangan dibeberkan kepada anak di bawah umur! Terlalu t__u! :D



Hmm, perfect-lah pokoknya! Aku tak bisa memberikan ulasan lebih lanjut mengenai kisah buatan mbak Sekar Ayu Asmara ini. Novelnya benar-benar memikat hatiku. Bintang lima tanpa cabai pedas untuk "Pintu Terlarang"!



Well, begitulah!



View all my reviews

0 komentar:

Posting Komentar