Februari 24, 2013

Hyouka [Review]

氷菓氷菓 by 米澤穂信

My rating: 4 of 5 stars


Saya mulai membaca light novel ini sekitar lima bulan lalu, dan baru selesai hari ini? Ternyata saya memang tipe yang kadang merasa malas walau membaca buku sekalipun. Tapi untunglah, hari ini volume 1 dari serial Hyouka ini berhasil saya selesaikan hingga tak bersisa. Di sini saya hanya akan membuat perbandingan dengan versi lain dari karya ini yaitu dengan TV Series-nya, yang oleh kalangan pecinta kartun Jepang disebut sebagai anime.

Layaknya sebuah novel-novel laris yang diangkat menjadi sebuah film, cerita dalam novel ini mengalami beberapa pengubahan. Beberapa hal tersebut akan saya tunjukkan di sini yang sekiranya terlihat mencolok dan membedakan versi novel dengan versi -nya.


Bagi yang sudah menyaksikan serial ini sampai tuntas, pasti tahu lima episode pertama yang mengisahkan grup literatur klasik -dalam film disebut kotenbu> yang artinya classic club, kependekan dari >classic literature club- yang beranggotakan empat orang berusaha memecahkan misteri dibalik klub tersebut dan berhubungan dengan festival budaya di sekolah mereka. Chitanda Eru, presiden klub itu ingin mencari keberadaan pamannya Sekitani Jun yang menghilang ke India selama kurang lebih 7 tahun. Beliau ternyata dulunya adalah presiden klub itu sewaktu masih berstatus pelajar SMA. Lalu Chitanda meminta bantuan pada rekan klubnya, Oreki Houtarou, pemuda pemalas yang lebih suka menghemat energinya, untuk memecahkan misteri hilangnya pamannya itu. Dibantu oleh Satoshi Fukube, pemuda banyak-tahu dan menjuluki dirinya Database, serta Ibara Mayaka, gadis ceria yang membenci motto hidupnya, Houtarou yang memiliki kemampuan analisa luar biasa akhirnya bisa menjawab teka-teki tentang Sekitani Jun. Dan ternyata, hal itu malah membuka misteri sejarah kelam klub klasik yang selama ini dianggap tabu oleh para anggota klub klasik dari generasi ke generasi.

Secara keseluruhan, cerita tersebut mengingatkan saya pada Agatha Christie yang membawakan kisahnya dengan menyuguhkan hal-hal misterius dan tak jarang membuat bingung pembacanya. Bedanya, cerita Hyouka ini lebih ringan dibaca dan mudah dimengerti. Entah versi aslinya seperti apa karena saya membaca versi terjemahan inggrisnya. Nah, saat membaca novel ini, saya juga membandingkan adegan-adegan atau alur cerita dalam versi anime dengan versi novelnya.

Pertama adalah rentang waktu zaman Sekitani Jun sampai zaman klub klasik kembali dibentuk oleh empat tokoh utama. versi anime menunjukkan bahwa waktu sudah berlalu kurang lebih 45 tahun, berbeda dengan versi novel yang mencantumkan rentang waktu sekitar 33 tahun. Saya jadi harus berpikir mengenai masalah ini, karena jelas dalam anime menunjukkan tahun dimana empat tokoh utama berada ada di tahun 2005 sedangkan dalam novel terjadi sekitar tahun 1993. Mengapa saya bisa tahu itu? karena dalam dua versi itu, sejarah kelam klub klasik dimulai saat Sekitani Jun duduk sebagai presiden klub di tahun 1960.

Kedua adalah adegan tambahan atau pemotongan adegan. Salah satu contohnya adalah ketika Houtarou harus menyimpulkan teori hilangnya Sekitani Jun. Dalam anime, ia minta izin kepada Chitanda untuk pergi ke kamar mandi agar ia bisa punya ruang untuk memikirkan teorinya; dalam novel, ia langsung memikirkannya tanpa perlu pergi kemana-mana. Kemudian adegan tambahan dalam episode 01, menceritakan misteri ruang klub musik. Dalam novel tidak disebutkan hal tersebut.

beberapa hal lainnya juga ada penambahan dan pengurangan, tapi saya kira hanya dua hal tersebut yang terlihat jelas dalam pandangan saya.

Namun baik novel maupun flim seri, saya suka dengan kisah klub klasik Hyouka karangan Yonobu Honezawa ini. Jujur saya benar-benar iri dengan sang penulis karena berhasil membawa kehidupan sekolah anak SMA jepang kedalam sebuah karya novel yang begitu dikemas apik dalam penuturannya. Saya berterima kasih atas bantuan Baka-Tsuki Translation Project karena saya baca ini dari hasil terjemahan sukarela pecinta novel-novel jepang yang ditransliterasikan kedalam bahasa inggris. Saya sendiri ikut ambil bagian dalam penerjemahan ini dengan menerjemahkannya ke bahasa indonesia, tapi akhir-akhir ini saya kurang meng-update hasil terjemahan saya karena banyak alasan. Haha!

Untuk sang penulis, Hontou ni Arigatou Gozaimasu!
Banzai!



View all my reviews

0 komentar:

Posting Komentar