Desember 01, 2012

The ABC Murders [Review]

Pembunuhan ABC - The ABC Murders (Hercule Poirot #13)Pembunuhan ABC - The ABC Murders by Agatha Christie
My rating: 5 of 5 stars

Ketika pertama aku membaca bagian pertama ari buku ini, aku merasa diriku tak mampu memahami sedikitpun apa yang menjadi ide jenius sang penulis, Agatha Christie. Awalnya memang aku merasa susah - mungkin saat itu keadaan rumah lagi kurang bersahabat, sehingga sampai-sampai aku mengatakan pada diriku sendiri untuk menghentikan membaca The ABC Muders. Benar saja, buku tersebut terbengkalai beberapa minggu. Sempat terpikir dalam benakku untuk melanjutkannya, tapi karena ada satu hal yang harus kukerjakan - mengenai self-challenge - aku harus merelakan bukuku termakan debu di rak meja belajarku.

Yah, hal diatas mungkin hanya sebagai racauanku saja atas kejadian sebelum aku menyelesaikan karya masterpiece ini. Toh pada akhirnya, aku bisa mengerti betapa kerennya sang penulis mengisahkan bagian per bagian adegan Mr. Hercule Poirot dalam mengungkapkan misteri pembunuhan yang disebut ABC itu. Sulit memang, dan sekarang aku masih menduga-duga bagaimana Agatha Christie memulai dan mengakhiri novelnya dengan indah, misterius, dan jenius. Sepertinya aku terlalu melebih-lebihkan, tapi begitulah aku, antusias terhadap hal-hal misteri dan sebagainya. baiklah, aku langsung saja pada bagian inti ceritanya. Semoga tidak terlalu mengecewakan.

November 30, 2012

Racauan

            Halo, selamat datang dalam mimpi burukmu!

            Bagaimana menurutmu mengenai ruangan ini? Bagus, kan? Kuharap kau menyukainya, sebab tempat ini akan jadi perhentian terakhir hidupmu di dunia ini. Ehem, aku tidak main-main soal kata-kataku tadi. Benar, perhentian terakhir! Eits, jangan takut seperti itu. Aku hanya mau menolongmu keluar dari raga fanamu itu. Aku mampu melakukannya, melepas rohmu dari sukmamu, membuatmu tidak lagi merasa sakit, sakit yang diderita manusia di bumi nestapa ini.

            Hei hei, kau ingin bicara sesuatu? Pasti terpal yang membebatmu itu yang menyulitkanmu mengeja setiap kata dari mulut. Hmm, sini, biar aku lepaskan untukmu. Eh, sebentar ... nah, sudah lepas sekarang.

            “Mau apa kau denganku?”

Oktober 20, 2012

The Confession behind ZEN

Hmm, mulai dari mana ini?

Baiklah dari sini saja. Apa aku harus ngucapin salam dulu?
Hmm, benar-benar merepotkan! =_="

Dalam sesi kali ini, saya akan memberikan pengakuan sedikit mengenai proyek saya yang tak-tahu-ujung-tanduknya. Hal ini saya pos agar pihak-pihak yang terlibat mengetahui rahasia dibalik kisah yang tak tahu juntrungannya ini, mau diselesaikan tahun ini atau tahun depan. Nah, bagi anda semua yang penasaran, saya akan mulai dengan kisah singkat perjalanan cerita novel (entah proyek keberapa) saya yang satu ini.


Awalnya hanya sebuah ikut-ikutan karena lagi demam anime tahun kemarin yang berjudul Fairy Tail, bahkan sampai donwload sekian episode hingga akhir Edolas Arc, namun putus sampai di situ karena sudah tak suka dengan cerita yang berbelit-belit (tapi akhir-akhir ini aktif download lagi yang kelanjutannya, yaitu Tenrou Island Arc). Benar-benar telat banget sebab ceritanya udah sampai di Grand Magic Games Arc. Tapi kujadwalkan supaya bisa mengikuti alur ceritanya. ^o^ 
Nah, di awal nonton, karena tertarik dengan setting plus plotting-nya, aku jadi dapat inspirasi untuk bikin kisah berbau Guild sendiri, tapi dengan sedikit diplencengke alias diplesetkan supaya tak ada yang menyadari kalau inspirasi dibalik cerita yang akan kubuat ini adalah anime tersebut. Setelah berkutat dengan pikiran sendiri mengatur chara, setting place+time, plot, Style dan segala macem tetek bengek kepenulisan fiksi, alhasil aku melahirkan *beranak po aku? :p* proyek baru dengan judul ZEN!! 
Jegerr! >_< 
Kemudian mulailah aku menulisnya. Dengan semangat membara, hasrat menggebu-gebu, nafsu tertinggi *sastra boss! Problem? XD*, aku menyelesaikan BAB PERTAMA dari novel karanganku itu. Meski agak amburadul karena keinginan untuk segera menyelesaikan cerita itu, aku merasa bangga akan hasil karyaku itu. Lalu dengan harapan melangit, aku poskan cerita itu di halaman hijau. Tapi aku beranggapan kalau kisahku itu tidak ada yang tahu inspirasinya, dan inilah kebegoanku yang selama ini terpelihara indah di pikiran. >,<
Hari berikutnya, pas aku buka halaman hijau itu, ada yang membiri komen seperti ini :
"Hmm, Fairy Tail.... Itu kesan pertama..."
Sigh, aku langsung malu duluan. Kupikir takkan ada yang menyadarinya, eh ternyata~~
Di sinilah letak KEBEGOANku yang tadi sudah kujelaskan di atas~~ T_T

Yah, begitulah awal mulanya. Jadi kisah ZEN yang sebenernya bukanlah sekelompok lima sekawan yang berkumpul dan mencari barang magis untuk menyembuhkan dunia dai kehancuran, tapi empat sekawan yang masuk dalam satu Guild dan memulai pekerjaan sebagai pekerja bayaran, mirip dengan Fairy Tail

Bahkan saya sempat membuat salinan list mengenai karakter-karakter yang terlibat dalam proyek ZEN lama ini. Hingga sekarang saya menyimpannya sebagai bukti bahwa saya telah GAGAL menjadi penulis dengan ide original!! T_T

Sebagai tambahan, saya akan poskan gambar peta dunia ZEN lama yang saya gambar sendiri dengan semaunya. Saya hanya bisa menggambar petanya tapi karakternya tidak soalnya saya lemah dalam hal gambar-menggambar. Inilah peta dunia ZEN lama..

Dunia awal mula ZEN lama tergambar seperti di atas. Cukup simpel memang soalnya saya paling susah membuat peta yang sedemikian rumit seperti peta dunia atau peta-peta pada kisah-kisah dalam buku.

Untuk ceritanya sendiri, sebenarnya saya sudah merencanakannya hingga Arc kelima dimana empat Guild terbesar (termasuk Guild keempat tokoh utama) bergabung untuk menghancurkan kegelapan yang dibawa oleh Demon dan Dark Guilds. Namun sayang, Arc pertama saja saya sudah ogah-ogahan melanjutkannya apalagi sampai Arc kelima! Benar-benar penulis menyedihkan! T_T

Tapi bila ada waktu, saya akan poskan mengenai keempat tokoh utama itu. Jika bisa, saya usahakan ntuk memberikan gambar tokohnya meskipun saya tidak bisa menggambar. Dan, khususnya untuk beberapa pihak yang tidak mengetahui hal ini dan mejadi bagian dalam cerita ZEN baru, saya sampaikan pengakuan ini agar kalian tahu embrio sebenarnya dibalik ZEN.


Well, begitulah!

September 12, 2012

Dr. Jeckyl and Mr. Hyde, The Strange Case of [Review]

Dr. Jekyll & Mr. Hyde (The Strange Case of Dr Jekyll And Mr Hyde)Dr. Jekyll & Mr. Hyde by Robert Louis Stevenson
My rating: 5 of 5 stars

Sebuah berkat melimpah begitu aku mendapatkan karya klasik ini. Sewaktu mencarinya di salah satu toko buku di daerah kota tempat tinggalku, aku mendapat kenihilan dan menemukan bahwa stok buku ini habis. Awalnya aku benar-benar kecewa, sebab buku itu sangat kuperlukan untuk melengkapi tugasku, melaporkan dalam bentuk review tertulis pada mata kuliah tertentu. Dengan kepercayaan akan tingginya harapan menemukan buku ini, aku melaju ke toko buku lainnya. Dan akhirnya buku bersampul cokelat cetakan GPU - Gramedia Pustaka Utama - ini menjadi satu dari sekian koleksi novel di rak bukuku.

Tidak bisa kupungkiri, kecintaanku pada karya-karya klasik terutama karena alasan-alasan paling mendasar dari pecinta karya sastra. Dan Robert Louis Stevenson telah menorehkan sejarah baru dalam dunia sastra dengan karyanya yang original dan mendebarkan ini. Dilandasi kekaguman akan aliran Gothic, Mystery, suspense, Horror, dan Thriller, aku memilih buku ini, berharap sang penulis mampu membawaku ke dunianya, yang ternyata berhasil membuatku terpana.

Inilah kisah singkat sang dokter berkepribadian ganda!

Juli 29, 2012

Hailstorm [Review]


Hailstorm (Vandaria Saga)Hailstorm by Fachrul R.U.N.

My rating: 4 of 5 stars


Fachrul R.U.N!

Satu nama itu terlintas saat aku sedang mencari bacaan baru di toko buku Gramedia. Saat itu memang sengaja memburu kisah yang diciptakan oleh penulis lokal khususnya fantasi. Begitu melihat nama tersebut, dan sebuah tanda tulisan Vandaria Saga, aku langsung bisa menebak bahwa sang penulis asli Indonesia ditambah lagi karena aku pernah membaca karyanya pada antologi Fantasy Fiesta 2011, nama penulis Fachrul R.U.N. dengan cerpen berjudul "Selamanya Bersamamu" (kalo tidak salah). Akhirnya kuputuskan untuk membeli buku ini.

Sebagai pengagum karya fantasi, aku merasa antusias dengan keberadaan Vandaria saga (ini pertama kali aku mengenal dan mempelajari dunia fantasi tersebut) yang merupakan hikayat ciptaan tuan Ami Raditya (sengaja menyebut gelar "tuan"), dan penulis sendiri telah menghiasi negeri Vandaria dengan ceritanya yang begitu memikat.

Oke, tak perlu berlama-lama, aku akan mengejawantahkan apa yang kupelajari dari kisah sang Pengendali Badai.

Juli 21, 2012

[Cermin] - Cermin



            Aku bergidik setiap kali melihat diriku dalam cermin.
            Aku sulit mengerti diriku sendiri. Begitu memandang helaian ujung rambut yang tergerai buruk hingga mungilnya jari kaki yang memutih membeku dalam potret maya tersebut, aku seakan lupa akan esensi hidupku.
            Siapa kau? Mengapa kau hidup? Apa tujuanmu di bumi ini?
            Kau ada, untuk membunuhku.
            Siapa itu?
        Oh, aku takut berada di ruangan gelap. Terlebih menatap langsung cermin oval di hadapanku ini. Mengancam dan menggoda. Entah mengapa aku benci mengamati diriku, refleksi noda yang mencemari ladang kedamaian. Sejujurnya, aku tidak ingin menjalani kehidupan seperti ini. dan sekarang, aku dihadapkan pada kenyataan yang merenggut raga dan kebebasanku.
            Kau ada, untuk membunuhku.

Juni 29, 2012

The Juggling Boy

         When the circus came and stayed in Morvolla town, all people were excited to see it. In the circus, the clowns showed their excellent performances. Some clowns were swinging from left to right on the pendulum, and the others presented a beast-taming with their partners: lions, elephants, and horses. The audiences were so interested at watching them. When the show had obtained in the last part, a boy walked to the center of the arena.
            He was so ugly, with the glum-faced and a scar lying accros his left eye. He was short and rather fat. From far, he had a bad looking so that none of the audiences were delighted to watch him. The bad impression made him awkward. Even some men and women mocked and laughed at him.
            “Hey look, the tiny-shorty guy!” said the man sitting at the back.
            “How miserable his appearance!” mocked the purple-haired girl.
            “Not good! You make me so irritated!” the guy screamed. “Get out from the stage right now!”
            They looked disappointed. The circus manager, who glanced at the rest stage, was worried. However, the boy still stood in his place. While closing his eyes, he tried to encourage himself and ignored the taunts given to him. And then, he put the flame sticks and began juggling.
            When he acted, his face changed at all as if it had shone brightly. He jumped here and there cheerfully as he threw the sticks over the air. The performance could make the audiences amazed. The persons who mocked him just now could only be glued in silence. They were astonished seeing the attraction shown by the boy, even they gave applause to him when he finished his action.
            The boy was happy. He got more applauses from the other clowns standing behind the stage. Bowing to the audiences, he went back to the restroom.
            “Good job, boy,” said the circus manager. “You can overcome your nerves and rebuild your self-confidence. I am proud of you!”

Mei 05, 2012

Eye of The Crow [Review]

Eye of the Crow (Boy Sherlock Holmes, #1)Eye of the Crow by Shane Peacock

My rating: 4 of 5 stars


Sherlock Holmes!

Siapa yang tak kenal dengan tokoh detektif yang satu ini? Kiprahnya di dunia sastra dan mendobrak kesusastraan Inggris ini menjadi bacaan yang menarik untuk disimak dari generasi ke generasi dan takkan lekang oleh waktu. Tokoh yang diciptakan Sir Arthur Conan Doyle ini telah berhasil merebut hati para pecinta buku di seluruh belahan bumi. Sekalipun aksi klasiknya perlahan tergantikan oleh karya-karya yang lain, namun eksistensinya tetap terasa di pikiran semua penggemarnya.

Namun, jujur saja, sekalipun aku belum pernah menelusuri kisah sang detektif melalui goresan tangan Mr. Doyle. Hehe, masih ingat, dulu minat membaca belum bergejolak seperti sekarang jadi yang ada malah kebanyakan nonton TV. Tapi berkat buku ini, aku jadi penasaran dengan karya Mr. Doyle dalam serinya yang udah bejibun, sekalian ingin menilik biografi sang detektif sendiri, Sherlock Holmes.

April 10, 2012

Heroes of The Valley [Review]

Heroes of the ValleyHeroes of the Valley by Jonathan Stroud

My rating: 4 of 5 stars


Satu lagi karya dari Jonathan Stroud yang penuh petualangan dan sarat akan pengembangan jati diri. Hmm, keterlaluan juga ya, buku yang hanya bisa diselesaikan selama dua hari, malah membengkak jadi sebulan lebih. Tapi pada akhirnya, setiap kisah yang ditorehkan dalam buku bersampul merah ini (edisi Indonesia) berhasil kulumat habis hingga tak bersisa!



Oke, kita mulai dengan alur ceritanya!



Novel ini mengangkat kisah dua tokoh yang ditulis dalam sudut pandang sama dengan gaya cerita yang berbeda. Tokoh pertama ialah Svein, seorang pahlawan yang memiliki kemampuan bertarung yang hebat. Bakatnya itu telah berkembang sejak kecil. Di usianya yang menginjak dewasa, ia melindungi dan membangun klannya dari perseteruan dengan para pahlawan lain. Hingga pada akhirnya, ia bersama kesebelas pahlawan lain bertarung mati-matian melawan para Trow (monster rawa) yang kejam nan buas untuk melindungi klan mereka. Kisahnya diutarakan mulai ia lahir hingga kematiannya, dan diceritakan pada awal per bab hingga bab terakhir. Namun kisahnya hanyalah selingan dalam novel ini. Tokoh yang menjadi sorot utama dalam novel ini adalah seorang anak laki-laki, dari klan Svein.

Maret 30, 2012

Project Teman [Review *Terpaksa*]

Hmm, mulai dari mana ini?

Baiklah dari sini aja. Apa aku harus ngucapin salam dulu?
Hmm, benar-benar merepotkan! =_="



Ini adalah sebuah keterpaksaan kehormatan bagiku meresensi hasil karya teman sendiri! Karena sedikit tertarik dengan ceritanya, aku baca hasil karyanya itu. Tapi mula-mula, mari kita mulai dengan sebuah adegan kisah.

Hari ini, Jum'at tanggal 30 Maret 2012, pada waktu siang hari yang terik dan menyengat kulit sehingga membuatnya terbakar kecokelatan, seorang teman, yang menjadi tokoh utama kali ini - karena terpaksa *plak*...

Hmm, tunggu dulu! Apa aku harus menyebutkan namanya? Sebuah keharusan ya?
Haha, oke, oke, aku tak akan membat kalian penasaran. 

Maret 29, 2012

Pintu Terlarang [Review]

Pintu TerlarangPintu Terlarang by Sekar Ayu Asmara

My rating: 5 of 5 stars


Hmm, misteri, penuh intrik, dan benar-benar gila!



Kalau boleh lebay, aku hanya ingin bilang, "Ih, sumpah ya! Ini cerita bikin geregetan! X(" Si penulis, Sekar Ayu Asmara, sepertinya berhasil membuat para pembaca kian tergoda untuk melahap kisahnya lagi dan lagi, bahkan tak jemu dibaca terus-menerus.



Sebenarnya novel ini direkomendasikan oleh seorang teman, cewek pula. Ia mengatakan bahwa novel ini bikin dia kecewa. Ia juga menambahkan kalau si penulis telah "meruntuhkan" pandangannya terhadap novel ini. Apa masalahnya? Mengapa temanku ini berkata demikian?

Diary of a Wimpy Kid [Review]

Diary si Bocah TengilDiary si Bocah Tengil by Jeff Kinney

My rating: 3 of 5 stars


Hmm, novel kartun, percampuran antara tulisan dengan visual grafis!



Menarik nih ide bikin buku ini. Si penulis, Jeff Kinney, tidak hanya menyuguhkan tulisan sebagai pencerita, tapi juga menggunakan aneka gambar jenaka yang menyimbolkan adegan si tokoh ketika menceritakan suatu pengalaman. Untuk ide yang unik ini, aku kasih bintang lima.



Tapi mengapa aku ngasih hanya bintang tiga saja?

Hmm, mari kita lihat ulasan berikut!

Rose of Sharon [Sebuah Pemikiran]

Hmm, mulai dari mana ini?

Baiklah dari sini aja. Apa aku harus ngucapin salam dulu?
Hmm, benar-benar merepotkan! =_="

Hai semua, apa kabar? Kuharap hari ini kalian baik-baik saja dengan serentetan kegiatan yang akan kalian lakukan hari ini sampai malam nanti. Yah, tak banyak yang bisa diharapkan dari banyaknya ide yang menumpuk, kalo ujung-ujungnya cuma dibayangin tanpa ditulis riil. Namun begitulah adanya aku, si pemalas tanpa pulsa! :D 

Beberapa hari yang lalu, tepatnya setelah 12 episode anime yang telah ku-download di lepi tercintaku ini, aku menonton 5 episode pertama pada malam hari. Untungnya TV sudah mati dan yang lain pada ngorok diatas kasur dengan tumpuan bantal sambil memeluk guling (alias bobok), jadi aku bisa konsen nontonnya. Sebenernya anime ini cukup lawas, rilis tahun 2009 kepungkur - maksudku, dahulu - dan cukup menarik minatku, walaupun aku gak ngerti jalan ceritanya X(. Judulnya Pandora Hearts, ceritanya lumayan misteri, lebih tepatnya mirip teka-teki. Sepertinya aku harus lanjut nonton supaya gak kehilangan alur ceritanya.

Maret 27, 2012

Fantasy Fiesta 2011

Fantasy Fiesta 2011: Antologi Cerita Fantasi Terbaik 2011Fantasy Fiesta 2011: Antologi Cerita Fantasi Terbaik 2011 by R.D. Villam

My rating: 5 of 5 stars


Hehe, sebenernya agak telat juga sih bacanya. Tapi sungguh, setelah melahap buku ini sampe habis, muncullah sebuah perasaan yang dalam (bukan cinta!) hingga aku mengagumi antologi ini.

Bintang Lima!
.
Karena gak hanya menarik dan menampilkan aneka gaya cerpen para penulisnya, tapi juga ada kebanggaan tersendiri sebab yang nulis ini para penulis fantasi Indonesia. Yee, selamat!
.
Semuanya benar-benar menarik, dan ada satu dua cerpen yang aku favoritkan. Pokoknya keren deh!
.
Cerita-cerita dalam Antologi cerpen ini:

1. Bentala - Imaji

2. Bhupendra Gagan

3. Dongeng Kanvas

4. E[Epsilon]

5. Enam Belas Menit

6. Hari Terakhir Ishan

7. Hikayat Pungguk Merindukan Bulan

8. Kembali Ke Morova

9. Kisah Sang Kerudung Merah

10. Leyl - Hasrat Bebas

11. Menuju Akhir Masa

12. Misteri Pulau Goudian

13. Neil/Lien

14. Noel

15. Oris

16. Petra

17. Selamanya Bersamamu

18. Selamat Datang di Wonderland

19. Tukang Sapu

20. Wanita Pembisik







View all my reviews

Februari 04, 2012

Florentina

    “Hei pelayan, ambilkan aku segelas Beer!”
  
    “Baik, tuan!” jawab wanita itu dengan suara riangnya. Sambil membawa beberapa pesanan para pelanggan, ia meliuk menyusuri setiap jengkal kursi sambil meletakkan minuman-minuman yang diletakkan di atas nampan yang dibawanya. Tubuhnya bak belut bergoyang, langsing nan lincah saat beranjak dari meja ke meja, menawarkan sekaligus mengantar permintaan para pria. Ia menjadi sorotan semua pria di kota itu semenjak menjadi pelayan serbabisa di kedai itu.
  
    Ia jadi primadona kaum adam.
   
    “Kau terlihat sangat cantik, Lorent!”
   
    “Apapun gayamu, kau tetap indah di mataku.”
   
    “Manis, segelas cintamu membuatku mabuk kepayang.”
   
    “Terima kasih.” Begitulah kata-kata yang terpatri dalam mulutnya, dan langsung keluar begitu seseorang memujinya.
   
    Mengumbar senyuman. Pribadi yang hangat. Disayangi semua pelanggan. Diimpikan setiap pemburu asmara. Dambaan insan merana. Penghibur dikala duka. Pembawa kebahagiaan dunia.
   
    Namun, dibenci.... oleh dirinya sendiri...

Januari 10, 2012

Pengakuanku

Minggu, 08 Januari 2012

“Dear diary”? Hmm, untuk yang satu itu aku kurang setuju. Lagipula aku ini laki-laki, apa kata dunia kalau aku mengucapkan kalimat mengerikan itu?
Jadi bagian itu akan kulewati!
Aku memulai cerita ini dengan prakata membosankan. Ya, selalu memulai segalanya melalui pendekatan bertele-tele. Tapi percayalah, kisahku ini seratus persen benar adanya. Pengalaman ini didasari atas kebodohanku akan hal yang kuanggap baru dan mengasyikkan.